2 Cara Mendiseminasikan Laporan PTK. Laporan PTK dapat didiseminasikan melalui berbagai cara, antara lain. melalui media cetak dan pertemuan tatap muka. Penyebarluasan melalui media cetak dapat dilakukan misalnya dengan mengubah laporan PTK menjadi sebuah artikel yang dapat dikirim ke jurnal ilmiah atau jurnal lain yang banyak dibaca oleh guru. Jikasebelum melakukan instal aplikasi dapodikdasmen untuk ajaran baru biasanya operator terlebih dahulu melakukan tarik Peserta didik melalui manajemen sp.datadik lalu bagaimana jika akun dapodik yang sebelumya tidak bisa di gunakan login. kalian bisa melakukan langkah - langkah seperti berikut ini : Install aplikasi Dapodikdasmen Versi 2022 Untukcara memperbaiki riwayat pendidikan yang masih mengalami kesalahan dapat langsung mengikuti langkah - langkah seperti di bawah ini : Pertama buka halaman Kemudian Login SSO Dapodik. Masuk dengan username dan password akun PTK. Jika PTK terdeteksi lebih dari satu sekolah, kalian bisa memilih sekolah Namunjika anda ingin menggantinya supaya lebih mudah diingat, pastikan perubahan password tersebut harus sesuai dengan kriteria. Penyebab akun PTK tidak bisa login setelah menggunakan password yang baru selain login dari aplikasi dapodik, melainkan dari PTK Datadik pada url karena dapodik anda sebelumnya Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Home - artikel - Penelitian tindakan Kelas PTK Pengertian dan Karakteristiknya Dalam profesinya sebagai guru, guru tidak hanya sekadar mengajar di kelas atau memberikan kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas. Lebih dari itu, guru juga diharapkan mampu aktif membuat karya tulis atau penelitian untuk menunjang profesionalismenya. Salah satu penelitian yang bisa dilakukan guru adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. PTK berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan meningkatkan mutu atau sebagai bahan pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti, tentu dalam hal ini siswa. Pengertian PTKTujuan PTKKarakteristik PTKLangkah-langkah PTK Pengertian PTK Selain pengertian umum di atas, PTK juga didefinisikan secara lebih spesifik oleh beberapa tokoh dari beberapa sumber buku Menurut Aqib 2011, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Menurut Arikunto, dkk 2006, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Menurut O’Brien Mulyatiningsih, 2011, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang siswa yang identifikasi permasalahannya, kemudian peneliti guru menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya. Menurut Supardi 2006, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. Dari beberapa penjelasan PTK menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian dalam bentuk penelitian yang bersifat reflektif. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada keseharian siswa yang kemudian diberikan perlakuan tertentu sehingga didapatkan hasil yang diharapkan akan lebih baik dari sebelumnya. Tujuan PTK Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut Memecahkan permasalahan yang nyata terjadi di dalam kelas. Meningkatkan profesionalisme guru. Menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas. Sebagai bentuk latihan guru untuk mengasah kemampuan analitis sekaligus mempertinggi kesadaran diri Melatih kreatifitas dan inovasi guru.. Mengembangkan keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Karakteristik PTK Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik tersendiri sehingga cukup berbeda dari penelitian pada umumnya. Berikut adalah karakteristik PTK PTK merupakan penelitian yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang dialami guru dan siswa di dalam kelas. Oleh karena itu rancangan penelitian yang dibuat benar-benar diterapkan sepenuhnya di kelas tersebut, termasuk pengumpulan data, analisis, penafsiran, hasil penelitian, dan penerapan hasil penelitian. Semuanya dilakukan di kelas dan dirasakan oleh kelas tersebut. PTK diterapkan secara kontekstual, artinya hasil penelitian yang didapatkan hanya berlaku untuk kelas itu sendiri dan tidak dapat digeneralisasi untuk kelas yang lain. Hasil dari PTK hendaknya selalu diterapkan segera untuk kemudian ditelaah kembali keefektifannya. PTK dilakukan dengan tujuan memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tertentu. PTK akan lebih berhasil jika terdapat kerja sama antarguru di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar sesama guru bisa saling berdiskusi dan bertukar informasi. PTK mengandalkan data yang diperoleh langsung atas refleksi diri peneliti. Pada saat penelitian berlangsung, peneliti, dalam hal ini guru akan dibantu oleh rekan guru yang lain untuk mengumpulkan informasi, menata informasi, membahas, mencatat, menilai, hingga pada melakukan tindakan-tindakan secara bertahap. PTK memiliki kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal percobaan tindakan yang segera dilakukan dan ditelaah kembali efektivitasnya. Namun yang membedakan adalah PTK tidak secara ketat memperdulikan pengendalian variabel yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. PTK bersifat situasional dan spesifik. Pada umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian tindakan kelas bersifat terbatas, sehingga tidak cukup representatif untuk merumuskan atau generalisasi. Langkah-langkah PTK Setelah mengetahui karakteristiknya, selanjutnya adalah mengenai bagaimana menjalankan PTK itu sendiri. Berikut adalah langkah-langkahnya Perencanaan Planning, merupakan tahap persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tahap ini meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran. Pelaksanaan Tindakan Acting, yang terdiri dari deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan, serta prosedur tindakan yang akan diterapkan. Observasi Observe, tahap ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua rencana yang telah dibuat dengan baik. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan. Refleksi Reflecting, merupakan langkah terakhir di mana dilakukan evaluasi terkait perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas perlakuan yang telah diberikan selama PTK berlangsung. Demikian, informasi terkait PTK yang bisa dibagikan. Semoga artikel ini bisa membantu bapak/ibu guru dalam melakukan PTK di sekolah masing-masing. PT Jetorbit - Jln Godean KM 4,5. Ruko Godean Permai KAV 3, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia© Copyright PT Jetorbit Teknologi Indonesia. Permasalahan guru dalam melaksanakan ptk dan alternatif solusinya – Kenaikan pangkat guru berpotensi mengalami kendala dan hambatan serius setelah diberlakukannya Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru. Peraturan itu sendiri telah diberlakukan sejak bulan Oktober 2013. Ilustrasi gambar pangkat guru dikaitkan dengan pengembangan profesi guru di bidang publikasi karya ilmiah dan karya tindakan kelas PTK merupakan salah satu jenis karya tulis yang menjadi populer di kalangan jenis tulisan ilmiah ini memiliki angka kredit yang cukup itu, PTK berkaitan dengan tugas guru dalam pembelajaran di ruang kelas. Selain sebagai pengajar, guru bertindak sebagai peneliti internal dalam dalam pelaksanaannya, PTK tidak semudah yang diperkirakan. Maka wajar kalau banyak guru yang mengalami kendala dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan profesi guru yang satu umum, permasalahan dalam melaksanakan kegiatan PTK sering berawal dari keterbatasan. Terbatasnya waktu, kemampuan menulis laporan, dan persyaratan keterbatasan saat mengikuti prosedur kenaikan pangkat. Keterbatasan waktu dikaitkan dengan beban mengajar perminggu dan tugas lainnya. Guru sertifikasi mempunyai beban mengajar tatap muka 24 jam per lagi tugas tambahan lain di sekolah, tugas administratif dan bimbingan. Semestinya, kemampuan guru untuk melaksanakan kegiatan PTK dari tahap awal sampai akhir tidak diragukan digulirkan secara intensif sekitar akhir tahun 90-an. Sejak itu guru telah diberikan penataran dan pelatihan diklat tentang seluk beluk diklat PTK dilaksanakan secara in-service training dan on-service training. Hal itu telah dilakukan secara bertahap sehingga sebagian besar guru telah dibekali kemampuan dan keterampilan melaksanakan PTK di ruang saja, hambatan dan kendala dalam pelaksanaan PTK membuat para guru sedikit enggan dan malas, bahkan merasa kurang sanggup melakukannya. Nah, dengan adanya ketentuan kenaikan pangkat guru yang baru akan membuat guru harus berusaha untuk melaksanakan kegiatan PTK jika tidak ingin pangkatnya mentok pada tingkat dan golongan tertentu. Hambatan dalam melaksanakan PTK Secara garis besar, berdasar prosedur pelaksanaannya, PTK terbagi 3 tahap utama, yaitu tahap penyusunan proposal, pelaksanaan di ruang kelas dan penyusunan laporan kegiatan. Penyusunan proposal berkaitan dengan seluk-beluk perencanaan tertulis kegiatan PTK berupa latar belakang, prosedur, jadwal dan waktu pelaksanaan, dan lain sebagainya. Tahap ini tidak begitu bermasalah bagi sebagian guru. Berdasar pengalaman emperis dan survey internal, ada tiga kendala utama guru dalam melaksanakan kegiatan PTK pelaksanaan Guru sering mengalami kendala atau hambatan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan PTK. PTK merupakan serangkaian proses yang membentuk siklus berkesinambungan. Hal ini dilakukan sendiri tahap demi tahap pelaksanaan PTK. Selain itu, PTK juga melibatkan kolaborasi dengan teman sejawat. Keengganan diri untuk melibatkan rekan sejawat masih menjadi hambatan psikologis bagi sebagian guru. Enggan karena khawatir akan terbuka kekurangan atau kelemahan dalam mengajar. Sebaliknya, juga masalah keengganan rekan sejawat untuk menjadi pengamat pada tahap pelaksanaan PTK. Teman sejawat memiliki kesibukan yang sama sehingga sulit berkolaborasi dalam melaksanakan PTK. penulisan laporan Menulis laporan kegiatan PTK menjadi kendala utama bagi guru. Hal ini berkaitan dengan kemampuan menulis atau menyusun laporan kegiatan secara dasar yang diperoleh ketika mengikuti diklat PTK dan diklat lainnya belum dapat diterapkan secara optimal karena memang jarang berlatih. prosedur pengesahan Kendala ini rasanya sangat dominan mengendorkan semangat guru untuk melaksanakan kegiatan PTK di sudah banyak guru yang membuat laporan PTK namun terkendala oleh prosedur pengesahan kegiatan PTK. Syarat kegiatan PTK dapat diajukan untuk kenaikan pangkat guru adalah laporan hasil kegiatan PTK telah diseminarkan di hadapan guru, baik rekan guru dari sekolah sendiri maupun rekan guru di sekolah bahan administrasi kegiatan seminar harus dilampirkan sebagai bahan bukti fisik. Tentu saja persyaratan ini tidak mudah untuk dilaksanakan secara nyata di lapangan. Alternatif solusi atasi hambatan Kegiatan PTK sering mengalami masalah dan kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Masalah dan kendala tersebut perlu diupayakan solusinya agar guru bergairah untuk melaksanakan pengembangan profesi ini hanyalah sekadar tawaran solusi sebagai alternatif pemecahan masalah yang sering dialami guru. dengan teman sejawat Agar pelaksanaan kegiatan PTK memenuhi persyaratan dan berjalan lancar, mau tidak mau harus berkolaborasi dengan rekan sejawat tidak mesti dari guru mata pelajaran yang sama melainkan juga dengan rekan guru dari mata pelajaran lain. Sepertinya kegiatan PTK itu akan sulit dilakukan sendiri mengingat tahap kegiatan yang dilaksanakan tidak pentingnya berkolaborasi dalam pelaksanaan maupun penulisan laporan kegiatan PTK. Kendala psikologis dalam melaksanakan kegiatan PTK memang harus disingkirkan mengingat PTK menyangkut kenaikan pangkat guru di perlu membuang rasa khawatir dimana berkolaborasi akan mengungkap kekurangan dan kelemahan dalam mengajar. Sebaliknya guru perlu membuka diri untuk berbagi pengalaman secara nyata di ruang kelas dengan teman sejawat tanpa memandang senior ataupun senior dan junior akan menghadapi bentuk masalah yang sama dalam melaksanakan kegiatan PTK. PTK guru di sekolah lain Mungkin karena keterbatasan waktu bagi guru, tidak ada salahnya kalau terpaksa mengadopsi PTK guru lain atau sekolah lain yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Sudah banyak bersileweran di internet contoh-contoh PTK dan panduan melaksanakan kegiatan PTK. Guru tinggal pilih mana yang disukai dengan catatan benar-benar dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran ini dilakukan agar laporan kegiatan PTK tidak menimbulkan masalah ketika dipresentasikan di hadapan peserta seminar. bergilir antar teman sejawat Mengingat padatnya jadwal mengajar maka pola bergilir antar-teman sejawat dalam melaksanakan PTK perlu teman sejawat perlu bermusyawarah siapa yang duluan melaksanakan dan siapa yang sama seperti ini akan mendorong tumbuhnya keinginan untuk segera melaksanakan PTK secara demikian guru akan memiliki kepentingan yang sama dalam melaksanakan kegiatan PTK. nara sumber Pihak sekolah memang perlu proaktif mengundang narasumber untuk memberi pencerahan pada guru dalam melaksanakan kegiatan PTK dan menulis narasumber dari dinas pendidikan kota/kabupaten setempat. tim seminar PTK Di sekolah harus dibentuk tim PTK yang bertugas menyelenggarakan seminar laporan PTK ini minimal 10 orang dan lima orang lagi berkolaborasi dengan tim PTK di sekolah lain sehingga jumlah peserta seminar laporan PTK memenuhi ketentuan 15 orang dengan peserta seminar minimal dari 3 sekolah yang berbeda. Selain itu, tim seminar bertugas melengkapi akomodasi dan segala yang dibutuhkan selama maupun sesudah pula melengkapi bahan-bahan administrasi laporan kegiatan seminar yang akan dipergunakan guru untuk pengajuan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Kesimpulan Kenaikan pangkat guru akan mengalami masalah jika tidak melaksanakan kegiatan pengembangan profesi tidak mentok pada pangkat tertentu, guru harus melaksanakan kegiatan pengembangan profesi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu. Yang mungkin dilaksanakan adalah kegiatan PTK yang berkaitan dengan tugas sehari-hari guru dalam berkolaborasi dengan teman sejawat, membuka diri demi kepentingan bersama dan aktif dalam mengembangkan keterampilan yang paling penting adalah bagaimana kemauan dan kesediaan meluangkan waktu untuk melaksanakan proses kegiatan PTK dalam pembelajaran. Mudah-mudahan.*** Halo, bagaimana kabar Bapak/Ibu hari ini? Semoga masih tetap semangat menjalani hari-hari tanpa tahu pasti kapan pandemi akan usai. Sekolah merupakan rumah kedua bagi guru dan peserta didik. Jika sekolah diibaratkan rumah, maka kelas berperan sebagai kamar. Kondisi kelas memegang peranan penting dalam kelancaran proses pembelajaran. Salah satu kesuksesan peserta didik di sekolah bisa Bapak/Ibu lihat bagaimana keseharian peserta didik di dalam kelas. Apabila Bapak/Ibu menemukan kendala yang berpengaruh pada peserta didik dan itu berlangsung secara terus menerus, Bapak/Ibu harus segera menemukan problem solvingnya. Nah, salah satu cara untuk menemukan problem solving adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada artikel ini, Quipper Blog akan membahas lebih lanjut tentang penelitian tindakan kelas atau PTK. Yuk, simak pembahasannya! Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian tindakan kelas membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena Bapak/Ibu harus bisa mengimplementasikan tindakan beserta variabel yang sudah dirancang untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Artinya, penelitian semacam ini tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 – 2 hari saja. Hasil yang Bapak/Ibu dapatkan melalui PTK ini bisa dipublikasikan menjadi jurnal ilmiah dalam konteks pengembangan keprofesian berkelanjutan PKB. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Adapun tujuan PTK adalah sebagai berikut. Memperbaiki pola mengajar guru. Memperbaiki perilaku peserta didik. Meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran. Mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Dari PTK yang Bapak/Ibu lakukan, akan diperoleh manfaat sebagai berikut. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas. Mengembangkan kinerja profesionalisme guru. Melatih guru untuk menjadi problem solving andal. Melatih kreatifitas guru. Menumbuhkan rasa percaya diri guru. Meningkatkan kualitas suatu instansi sekolah. Contoh Penelitian Tindakan Kelas Salah satu keberhasilan guru dalam mengajar siswanya bisa dilihat melalui nilai. Semakin banyak siswa yang bisa melampaui KKM, semakin besar tingkat keberhasilan guru dalam mengajar. Hal itu berlaku untuk semua mata pelajaran. Adapun contoh PTK adalah sebagai berikut. Misalnya, guru A mengampu mata pelajaran Matematika di SMP B kelas VII, dari hasil penilaian selama tengah semester, rata-rata perolehan nilai Matematika di kelas VII C hanya 6,0. Sementara itu, KKM yang diharapkan adalah 7,5. Dari 30 siswa kelas VIIC, hanya 5 anak yang berhasil mendapatkan nilai di atas 7,5. Dari kondisi ini, tentu terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Sebagai guru yang mengampu mata pelajaran terkait, guru A tidak bisa tinggal diam. Guru A harus melakukan berbagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas VIIC. Tindakan itu bisa berupa penerapan media pembelajaran seperti visualisasi, permainan, alat peraga, dan sebagainya. Jika Bapak/Ibu ingin melihat contoh PTK SMP dan SMA beserta hasilnya, silahkan buka link berikut. Contoh PTK SMP Contoh PTK SMA Proposal Penelitian Tindakan Kelas Proposal PTK Kesulitan yang sering dialami oleh guru sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah membuat proposal PTK. Di bagian proposal akan terlihat konsep PTK yang nantinya dikembangkan dalam penelitian. Adapun bagian-bagian proposal PTK adalah sebagai berikut. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, lembar persetujuan, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian pokok terdiri dari pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah dan pemecahannya, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kajian teori, kajian hasil penelitian yang relevan, hipotesis, rencana penelitian, subyek penelitian, prosedur PTK, serta pengumpulan dan analisis data. Bagian akhir, terdiri dari penutup, daftar istilah jika ada, daftar pustaka, dan lampiran. Langkah-Langkah Membuat Penelitian Tindakan Kelas Langkah-langkah yang membuat PTK yang harus Bapak/Ibu perhatikan adalah sebagai berikut. Menemukan lalu mendeskripsikan suatu permasalahan menggunakan berbagai metode. Mencari solusi pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan, strategi, trik, atau kiat. Membuat rumusan masalah berupa pertanyaan atau pernyataan. Membuat tujuan PTK sesuai permasalahan yang dipilih. Membuat susunan perspektif, konsep, atau perbandingan yang bisa dijadikan landasan pelaksanaan PTK. Menyusun rangkaian tindakan yang nantinya bisa memecahkan masalah yang ada. Menetapkan cara untuk mengumpulkan data dan instrumen untuk mendapatkan data. Membuat analisis data. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode PTK adalah metode yang digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas. Metode PTK dijalankan berdasarkan model PTK yang telah ada. Model PTK yang bisa dijadikan pilihan adalah Model Kurt Lewin, Model Kemmis & McTaggart, Model John Elliot, dan Model Hopkins. Untuk penjelasan masing-masing model bisa Bapak/Ibu lihat di bawah ini. Model Penelitian Tindakan Kelas Model PTK yang umumnya dikenal ada empat, yaitu sebagai berikut. 1. Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kurt Lewin merupakan model PTK yang pertama kali ada. Model PTK ini dikenalkan oleh Psikolog Sosial asal Jerman, yaitu Kurt Lewin. Komponen pokok yang dilakukan pada Model PTK Kurt Lewin meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 2. Model PTK Kemmis & McTaggart Model PTK ini dikembangkan dari Model PTK Kurt Lewin. Namun, pada Model PTK Kemmis & McTaggart, komponen tindakan dan pengamatan menjadi satu kesatuan. 3. Model PTK John Elliot Model PTK John Elliot juga dikembangkan atas dasar Model PTK Kurt Lewin. Hanya saja, pada Model PTK John Elliot setiap komponen tindakan memuat beberapa langkah, misalnya langkah 1, 2, 3, dan seterusnya. Hal itu mengacu pada banyaknya pokok bahasan di setiap mata pelajaran. 4. Model PTK Hopkins Pengembangan Model PTK Hopkins tidak bisa dilepaskan dari model PTK pendahulunya. Namun demikian, Hopkin berhasil menyusun model PTKnya sendiri, yaitu sebagai berikut. Start – audit – perencanaan konstruk – perencanaan tindakan – implementasi dan evaluasi. Dari keempat model PTK di atas, model yang paling mudah untuk Bapak/Ibu jadikan referensi adalah Model PTK Kemmis & McTaggart. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Pada dasarnya, penelitian tindakan kelas dilakukan melalui beberapa siklus atau pengulangan siklus. Setiap siklusnya mengacu pada metode PTK yang dijelaskan sebelumnya, yaitu terdiri dari empat tahap berikut. 1. Tahap perencanaan Pada tahap ini, peneliti harus mempersiapkan dengan matang konsep penelitian yang akan dijalankan, misalnya rencana pembelajaran beserta instrumennya. 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah tahap penting penentu keberhasilan penelitian. Pada tahap inilah Bapak/Ibu akan mengeksekusi rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini, Bapak/Ibu harus bisa mengajar dengan baik dan apa adanya. Artinya, jangan terlihat tegang dan seolah-olah terpaksa. 3. Tahap pengamatan Pada tahap pengamatan, ada dua hal yang harus Bapak/Ibu amati, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar Bapak/Ibu. Kegiatan belajar siswa bisa Bapak/Ibu pantau selama proses pembelajaran berlangsung. Sementara itu, kegiatan mengajar Bapak/Ibu bisa dipantau oleh orang lain kolaborator misal teman sesama guru. 4. Tahap refleksi Tahap refleksi bisa berupa diskusi antara Bapak/Ibu dan kolaborator. Diskusi bertujuan untuk membagikan hasil pengamatan kolaborator terhadap kinerja Bapak/Ibu di kelas. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Rancangan PTK meliputi kegiatan berikut. Menentukan model PTK yang tepat untuk diterapkan di suatu sekolah. Membuat desain dan menyusun langkah-langkah tindakan. Melakukan identifikasi untuk semua komponen yang dibutuhkan, misalnya pihak kolaborator, program, dan jawal pelaksanaan. Menyiapkan instrumen penelitian misalnya alat, pedoman observasi, media pembelajaran, dan sebagainya. Laporan Penelitian Tindakan Kelas Laporan PTK adalah bentuk ungkapan secara ilmiah untuk menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Di dalam laporan memuat hal-hal detail tentang konsep PTK dan hasilnya. Laporan PTK bisa dijadikan dokumen acuan bagi orang lain yang akan melakukan PTK. Format penulisan laporan PTK hampir sama dengan laporan penelitian lain. adapun format laporan PTK adalah sebagai berikut. 1. Bagian awal Bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel maupun lampiran. 2. Bagian inti Bagian inti terdiri dari empat bab, yaitu sebagai berikut. a. Bab I Pendahuluan Latar belakang masalah Identifikasi masalah Rumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian b. Bab II Kajian Pustaka Landasan teori Hasil penelitian yang relevan Kerangka pikir Hipotesis tindakan c. Bab III Metode Penelitian Pengaturan dan karakteristik subjek penelitian Variabel penelitian Prosedur penelitian Data dan cara pengumpulan Indikator kinerja Analisis terhadap data d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pelaksanaan tindakan Hasil analisis data Pembahasan e. Bab V Simpulan dan Saran Penutup Daftar Pustaka Lampiran jika ada Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Setelah proposal Bapak/Ibu disetujui, Bapak/Ibu bisa langsung melakukan PTK. Hasil dari PTK tersebut akan disampaikan dalam bentuk laporan dan dipublikasikan dalam bentuk jurnal. Penulisan jurnal harus mengikuti kaidah umum yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut. Ukuran font arial 10 Satu halaman terdiri dari dua kolom kecuali bagian abstrak Page size A4 Spasi = 1 Justify Adapun format jurnal PTK meliputi hal-hal berikut. 1. Abstrak Abstrak berisi garis besar penelitian yang sedang dilakukan. Di dalam abstrak harus memuat tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 2. Pendahuluan Pendahuluan berisi latar belakang dilakukannya PTK, tujuan diadakannya PTK, dan ulasan sedikit dasar teori yang melandasi penelitian. 3. Metode Penelitian Metode penelitian berisi tentang langkah-langkah apa yang akan dilakukan selama penelitian beserta timeline waktunya. 4. Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan memuat hasil penelitian yang nantinya akan dibahas sesuai teori yang ada. Di bagian ini, Bapak/Ibu harus menunjukkan seluruh data yang diperoleh selama penelitian. 5. Kesimpulan Di bagian kesimpulan, Bapak/Ibu akan menemukan kesesuaian antara metode penelitian dan hasil akhir yang diharapkan. 6. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat seluruh referensi yang Bapak/Ibu jadikan rujukan dalam melakukan penelitian. Referensi yang digunakan harus referensi resmi dari textbook, jurnal penelitian, dan laporan penelitian. Artinya, Bapak/Ibu tidak bisa menggunakan referensi sembarangan, misalnya blog, youtube, sosial media, dan sebagainya. Contoh jurnal PTK bisa dilihat di link berikut. Setelah melihat pembahasan di atas, apakah Bapak/Ibu sudah siap melakukan PTK? Pada prinsipnya, pelaksanaan PTK sama dengan skripsi. Hanya saja, PTK dilaksanakan di dalam kelas dan melibatkan para peserta didik. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang penelitian tindakan kelas. Semoga menginspirasi dan bermanfaat buat Bapak/Ibu. Tetap semangat dan Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari Sahabat Operator Dapodik yang berbahagia… Pada akhir-akhir ini, ada beberapa permasalahan terkait Dapodik khususnya yang berhubungan dengan verifikasi PTK. Khusus untuk mengatasi akun yang sudah terverifikasi di Manajemen Sekolah di laman melalui ternyata ada beberapa yang di aplikasi Dapodik setelah diinstall ulang tetap status akun PTK-nya belum terverifikasi dengan keterangan Akun belum terverifikasi. Untuk mengatasi permasalah email sudah terverifikasi namun di aplikasi Dapodik belum Status akun belum terverifikasi, berikut share pengalaman dari Pak Rosid yang sudah saya lakukan serta sudah berhasil untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebagai berikut 1. Pastikan terlebih dahulu bahwa akun PTK status sudah terverifikasi di dan email sudah sama dengan di yang sudah berhasil diverifikasikan. 2. Kemudian klik tombol Pengaturan -> Manajemen Pengguna -> Masukkan Kode Registrasi -> Filter Pilih GTK -> Klik tombol Buatkan Login Untuk PD. 3. Setelah proses selesai, reload muat ulang aplikasi Dapodik kemudian cek di menu GTK kembali. Demikian solusi tentang cara mengatasi permasalahan seputar verifikasi akun email PTK dengan status akun belum terverifikasi di Aplikasi Dapodik Versi yang di dan Semoga bermanfaat dan terimakasih.

bagaimana jika ptk tidak berhasil